Beragam Acara Berbuka Puasa 17 Juli 2013 | Koranjuri.com
 KORANJURI.COM Indahnya kebersamaan antar umat beragama terlihat di Puri Gerenceng, Denpasar. Puri di Bali yang umumnya menjadi pusat tradisi, budaya dan kegiatan keagamaan bagi masyarakat Hindu di Bali, sore itu dipenuhi kalangan muslimin dan muslimah yang akan berbuka bersama. Disitu, terlihat dua perbedaan yang melebur menjadi satu persaudaraan antar umat bergama.
Sesepuh Puri Gerenceng, Anak Agung Ngurah Agung, mengatakan, buka bersama itu diharapkan jadi jembatan menjalin tali silaturahmi antar umat beragama yang ada di Bali.
Bukan hanya umat muslim saja. Kami juga menjalin kedekatan bersama umat beragama lain yang ada di Bali. Setiap enam bulan sekali kami menggelar open house untuk semua umat, siapapun, terang Anak Agung Ngurah Agung.
Pada jamuan itu, pihak Puri menyediakan ribuan makanan khas Bali, nasi jinggo. Disamping itu, ribuan warga muslim di seantero kota Denpasar, termasuk Komandan Korem, Kolonel Infantri Anton Nugroho dan tokoh masyarakat, turut hadir.
Sementara, dari kota Tebingtinggi, Sumatera Utara, penuh semarak dengan aneka makanan untuk buka puasa.
Berkah Ramadhan
Bulan Puasa selain sebagai sarana meningkatkan ibadah ternyata juga menjadi sarana meningkatkan pendapatan. Bagi sebagian masyarakat kesempatan bulan puasa dimanfaatkan untuk berjualan panganan bukaan puasa. Pedagang makanan dadakan tersebut memenuhi sepanjang kawasan jalan Sutomo, tepatnya di seputaran Tanah Lapang Sri Mersing.
Mereka terlihat mulai membuka lapak sekitar pukul 14.30 wib setiap harinya. Tidak hanya di jalan Sutomo, sejumlah warga juga memanfaatkan kawasan-kawasan yang ramai dikunjungi warga seperti jalan D.I. Panjaitan dan Pajak Bunga untuk berjualan jajanan buka puasa.
Tahun sebelumnya kami sudah berjualan di sini. Selain untuk mengisi kegiatan puasa juga bisa menambah pendapatan menjelang lebaran," ungkap Suprapto (38), pedagang.
Harga yang dipatok untuk menu ringan berbuka puasa cukup variatif dan cenderung terjangkau oleh kantong siapapun, mulai Rp 1.000-Rp 8.000. menurut Suprapto, berjualan di Bulan Ramadhan membawa berkah tersendiri.
"Kalau awal-awal kan warga masih semangat masak atau buat makanan, kalau pertengahan bulan puasa biasanya mereka suka membeli kue dan gorengan mungkin malas masak kan," tutur Suprapto.
way/japret arki
|